Selasa, 14 Februari 2012

MENYIKAPI APARAT DINAS PENDIDIKAN DAN GURU SEKOLAH NEGERI


Setelah memahami kondisi aparat dinas pendidikan dan guru sekolah negeri yang bermental buruk, guru dan pengelola sekolah swasta perlu mengambil sikap sebagai berikut.
1.     Percaya diri.
Jangan menempatkan diri lebih rendah, karena mereka bukan atasan Anda. Posisi dinas pendidikan saat ini adalah administrator pendidikan, tidak lebih. Hubungan sekolah swasta dan dinas pendidikan hanya bersifat administratif, bukan managerial. Status swa hasta atau mandiri, berari bebas dari kekuasaan mereka.

MEMAHAMI SIKAP APARAT DINAS PENDIDIKAN DAN GURU SEKOLAH NEGERI

Sebagian aparat dinas pendidikan dan guru sekolah negeri masih sering bersikap negatif terhadap sekolah swasta. Ketika berurusan dengan dinas pendidikan atau bertemu guru-guru negeri kepala sekolah, guru dan pegawai sekolah swasta seringkali mendapat teror mental dalam bentuk sikap dan ucapan yang tidak mengenakkan, bernada cibiran, merendahkan, ungkapan asal njeplak, asal bunyi atau pernyataan-pernyataan kotor dan ngawur lainnya.
Bagi guru dan pegawai sekolah swasta, kondisi ini tentu mengganggu kenyamanan mental, terutama saat harus berinteraksi dengan aparat dinas pendidikan dan guru sekolah negeri. Sebagian guru dan pegawai sekolah swasta kadang terpengaruh oleh cibiran, ungkapan yang bernada minor dan merendahkan tersebut sehingga tidak respek lagi pada pekerjaan dan sekolahnya sendiri.  Sebagian lagi enggan berurusan dengan mereka, karena sikap dan mental mereka yang buruk.

Senin, 19 Desember 2011

RAMBU-RAMBU PENERAPAN PAKEM


Secara umum, terdapat rambu-rambu yang perlu diperhatikan dalam penerapan PAKEM. Rambu-rambu tersebut dapat dipilahkan ke dalam 2 (dua) konteks, yaitu konteks pembelajaran dan konteks penunjang pembelajaran. Rambu dalam konteks pembelajaran adalah hal-hal yang perlu dilakukan oleh guru dalam proses pembelajaran.
Konteks penunjang adalah hal-hal pendukung yang perlu dilakukan oleh guru guna menunjang keberhasilan proses pembelajaran. Aspek ini perlu dipersiapkan dan dilakukan guru di luar proses pembelajaran.

Minggu, 18 Desember 2011

PRASYARAT PENERAPAN PAKEM


Penerapan PAKEM membutuhkan beberapa prasyarat. Prasyarat utama pakem terletak pada guru. Selain guru, PAKEM membutuhkan dukungan managemen sekolah, kesiapan kurikulum serta sarana dan prasarana, sebab berbagai kelengkapan dan usaha menciptakan suasana belajar yang aktif, efektif dan menyenangkan terletak pada guru. Di antara prasyarat yang melekat pada guru adalah:
1.      Guru berkepribadian menarik dan berwibawa.
Penerapan PAKEM tidak efektif bilamana guru bukan pribadi yang menarik, yaitu seseorang yang mampu menempatkan diri sebagai sosok yang disukai, bahkan dikagumi oleh siswa. Pada tingkat lebih tinggi, guru yang menarik adalah guru yang mampu menjadikan dirinya sebagai idola siswa. Guru yang berkepribadian menarik kadang bahkan jauh lebih dipercaya oleh siswa dibanding orang tuanya sendiri. Di antara cirri guru tipe ini adalah:

PAKEM (PEMBELAJARAN AKTIF KREATIF DAN MENYENANGKAN)


Pembelajaran PAKEM sudah banyak diulas oleh banyak pihak dengan beragam persepsi dan konotasi. Sebagian menjabarkannya secara konseptual, sebagian lain lebih menekankan sisi teknis, dan tidak jarang pula yang menekankan sisi yuridis. Paparan kali ini sangat boleh jadi hanya akan memperkaya khazanah tersebut, sekalipun sangat boleh jadi berbeda sama sekali.
DARI PENGAJARAN KE PEMBELAJARAN
Istilah “pembelajaran” merupakan salah satu unsur penyusun akronim PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan). Di lingkungan pendidikan di Indonesia, penggunaan istilah “pembelajaran” sedemikian popular, menggeser istilah pengelolaan kegiatan belajar-mengajar yang biasa digunakan sebelumnya, yaitu pengajaran (instructional).

Jumat, 16 Desember 2011

MENGELOLA LIBURAN SEKOLAH YANG BERMAKNA


Liburan sekolah di Indonesia akhir-akhir ini mendapat alokasi waktu yang cukup panjang dibanding masa-masa sebelumnya. Libur semester 1 atau semester gasal berlangsung 2 minggu dari sebelumnya yang hanya 1 minggu. Libur semester 2 atau semester genap berlangsung 3 minggu dari sebelumnya yang hanya 2 minggu.
Panjangnya masa liburan menjadi masalah tersendiri, terutama bagi masyarakat menengah ke bawah dan bagi keluarga yang tidak mengagendakan liburan sekolah sebagai momen istimewa. Apalagi liburan sekolah tidak selalu bersamaan dengan liburan hari kerja di perusahaan dan instansi pemerintah, sehingga tidak banyak yang bisa dilakukan untuk mengisi liburan bersama keluarga.
Sebagian sekolah lebih suka membiarkan liburan berlangsung begitu saja, tanpa agenda yang dipandu melalui sekolah. Siswa dapat memilih kegiatan liburan sesuai dengan kondisi masing-masing. Akibatnya, liburan tidak jarang menjadi momen yang menjemukan bagi sebagian siswa dan bagi siswa yang lain bahkan mengarahkan mereka pada hal-hal yang tidak konstruktif.

PERLUNYA MENGELOLA LIBURAN SEKOLAH

Liburan biasanya menjadi saat-saat yang paling ditunggu oleh siswa maupun guru. Mereka biasanya menyambut hari libur engan suka cita, sebab liburan berarti kebebasan dari berbagai beban dan tanggung jawab di sekolah. Kecenderungannya, guru maupun siswa bahkan selalu merasa berat ketika hari libur sekolah berakhir.
Liburan sendiri merupakan ritual umum di setiap instansi pemerintah maupun swasta, dan tidak terkecuali sekolah. Tradisi liburan sudah ada dalam kehidupan masyarakat tradisional, sebagai tuntutan-tuntutan tradisi ataupun akibat faktor alam.

Mengapa Jokowi Diserang Habis-habisan?

Irfan Tamwifi Pensiun dari jabatan presiden, tidak membuat Jokowi terbebas dari berbagai serangan politik seperti yang dihadapinya menjelang...