SOP
atau prosedur operasi standar merupakan hal biasa, selalu ada dan berlaku pada
setiap tugas atau pekerjaan tertentu. SOP adalah panduan yang berisi norma-norma,
kriteria-kriteria dan langkah-langkah baku yang diperlukan sebagai acuan dalam
pelaksanaan suatu tugas atau pekerjaan dengan kualitas minimal yang diperlukan
oleh suatu jenis pekerjaan atau organisasi.
Sebagai
organisasi dan tugas profesi, sekolah memiliki tujuan dan berbagai jenis
pekerjaan yang perlu dikelola sedemikian rupa, sehingga pengelolaan sekolah,
pembelajaran dan berbagai kegiatannya berjalan dengan baik dan mencapai hasil
sesuai harapan. SOP memungkinkan sekolah memberikan jaminan mutu pendidikan dan
pelayanan berkualitas pada masyarakat.
1. Jaminan Mutu Pendidikan
Sekolah
yang memiliki SOP berpeluang menawarkan kualitas tertentu pada masyarakat. Pengelolaan
sekolah kontemporer dituntut mampu memberikan jaminan mutu pendidikan dan pelayanan
yang baik pada masyarakat. Jaminan mutu tersebut didasarkan atas kualitas
proses pengelolaan sekolah yang ditandai dengan diterapkannya standar prosedur pengelolaan
(Standard operational proscedure) sekolah
atau yang lebih dikenal dengan istilah SOP.
Pengelolaan
sekolah yang berorientasi mutu sudah pasti didasarkan atas SOP yang lengkap, menyeluruh,
dan pelaksanaannnya dikendalikan secara ketat oleh pihak managemen sekolah. Bahkan
tugas utama kepala sekolah pada dasarnya adalah memantau pelaksanaan SOP saja.
Misalnya,
sekolah menjamin lulusan dapat berbahasa asing secara lisan dan tulisan, mampu
memperoleh Danem tertentu, atau kelebihan-kelebihan lain dibanding sekolah
sejenis.
Ini
dimungkinkan, mengingat melalui SOP sekolah dan guru mampu menetapkan target
kerjanya. Mereka berani menentukan target kerja sebab mereka juga menentukan
langkah-langkah kerja yang harus dilakukan untuk mencapai target-target
tersebut.
2. Memudahkan Pekerjaan Sekolah dan
Guru
SOP
merupakan langkah strategis dan taktis bagi sekolah. SOP seyogyanya juga memuat
langkah-langkah yang harus dilakukan oleh segenap warga sekolah agar pelaksanaan
pekerjaan berlangsung mudah.
Sebagai
misal, SOP menetapkan siswa dan guru sudah berada di depan kelas dengan pakaian
rapid an tertib paling lambat 1 menit setelah bel berbunyi. Bila SOP tersebut diterapkan,
guru akan lebih mudah mengelola pembelajaran dengan baik, karena siswa dan guru
siap melakukan kegiatan pembelajaran.
3. Menjamin Konsistensi
SOP
menjamin konsistensi pelayanan oleh sekolah maupun mutu pendidikannya. SOP
memungkinkan sekolah terhindar dari sikap, perilaku dan tindakan di luar
prosedur baku.
Guru
dan pengelola sekolah tidak perlu berfikir keras bila menghadapi
masalah-masalah yang sudah di-SOP-kan.
Sebagai
misal, siswa dan guru yang terlambat harus menulis surat pernyataan di papan
hukuman sebanyak 2 kalimat dalam waktu 2 menit. Guru dan kepala sekolah tidak
perlu mencari-cari jenis hukuman bila SOP berjalan baik.
4. Bahan evaluasi dan Peningkatan
Mutu.
Sebagai
standar acuan, SOP merupakan instrument yang paling mudah digunakan sebagai
acuan dalam evaluasi. Sebagai misal, bila hasil belajar rendah, kepala sekolah
dapat menelusuri apakah pembelajaran sudah dilaksanakan sesuai SOP atau tidak. Bila
SOP sudah dilaksanakan tetapi hasilnya kurang memuaskan, maka sekolah perlu
mengembangkan SOP lebih lanjut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar