HAKEKAT PEMBELAJARAN
Pada hakekatnya pembelajaran mengajarkan 3 (tiga) hal, yaitu fakta, konsep dan generalisasi.
1. Fakta adalah pengetahuan yang disampaikan apa adanya, misalnya nama-nama benda, daerah, atau peristiwa yang dipelajari dengan cara dihafalkan.
2. Konsep adalah pengetahuan tentang keterkaitan berbagai fakta hingga membentuk istilah atau cara kerja tertentu. Konsep dapat berupa definisi, cara kerja, atau cara menyelesaikan soal.
Pembelajaran konsep mengajarkan ketrampilan untuk mendefinisikan, membuat contoh, menjelaskan, dan cara menyelesaikan soal sesuai konsep tertentu.
3. Generalisasi adalah pengetahuan mengenai teori yang sudah jadi dan dijadikan acuan dalam memahami permasalahan tertentu atau berperilaku sesuai hukum atau teori tertentu.
Misalnya, “kalau rajin pasti pandai” merupakan sebuah generalisasi dari sistem perilaku. Siswa harus rajin agar menjadi pandai.
Selain penguasaan kelas, metode pembelajaran dan sarana/prasarana, untuk menciptakan kegiatan pembelajaran yang efektif guru perlu menguasai materi pembelajaran. Penguasaan materi bahkan sangat penting peranannya dalam menentukan keberhasilan pembelajaran karena berdasarkan bobot dan tingkat kesulitan materi pembelajaran itulah guru menentukan:
1. Metode yang sesuai.
2. Penentuan alokasi waktu pembelajaran dalam program pembelajaran.
3. SKS atau KKM untuk setiap KD dan Indikator.
Penguasaan materi pembelajaran ditunjukkan dengan kemampuan guru untuk:
1. Memetakan konsep-konsep yang akan diajarkan pada siswa selama 1 semester.
Guru harus dapat menyebutkan konsep apa saja yang dia ajarkan selama satu semester. Ada berapa konsep (misalnya untuk mapel IPA) selama satu semester.
2. Menjelaskan isi setiap konsep dari berbagai sudut pandang dan cara mengajarkannya.
3. Mengembangkan cara yang tepat untuk mengevaluasi apakah siswa benar-benar memahami konsep-konsep yang dia ajarkan.
Oleh karena itu, guru perlu menyusun peta konsep, yaitu gambaran mengenai materi apa saja yang akan diajarkan dalam pembelajaran selama satu semester. Ibarat sopir bis antar kota, Surabaya-Nganjuk, guru membuat denah perjanalanan yang berisi kota-kota mana saja yang harus dilalui agar dapat mengantarkan penumpang ke kota tujuan.
Dengan demikian, peta konsep memiliki kegunaan:
1. Membangun struktur pengetahuan mengenai suatu mata pelajaran yang harus diajarkan dalam satu semester.
2. Mempertegas struktur pengetahuan yang harus disampaikan dan dikuasai siswa di setiap kegiatan pembelajaran.
3. Menentukan kisi-kisi materi untuk menentukan bahan evaluasi pembelajaran.
4. Menentukan materi apa saja yang paling sulit dan paling mudah dikuasai siswa.
Peta konsep biasanya dibuat dalam bentuk bagan dan tabel. Bagan biasanya digunakan sebagai alat bantu dalam menyusun peta konsep, sedangkan table digunakan untuk mengidentifikasi kisi-kisi materi yang perlu diajarkan pada siswa.
Dalam hal ini, seluruh pengetahuan yang akan diajarkan baik berupa fakta, konsep maupun generalisasi dikategorikan sebagai konsep. Hal ini diperlukan untuk memudahkan guru dalam menyusun kisi-kisi materi.
Untuk lebih memudahkan guru dalam penguasaan materi, setiap konsep perlu dijabarkan sendiri dengan disertai contoh-contoh. Dengan jabaran tersebut, guru memiliki ringkasan materi yang perlu diajarkan pada siswa-siswanya.
Bagi guru-guru kreatif, peta konsep merupakan cara yang diperlukan untuk menyusun bahan ajar sendiri, seperti menulis buku ajar baik untuk sekolah sendiri maupun komersial. Dengan begitu, guru memiliki nilai tambah tidak saja secara akademik, melainkan juga secara financial.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar