TRANSLATE

Kamis, 01 Maret 2012

URGENSI PENDIDIKAN KARAKTER

Pendidikan karakter yang paling menonjol terletak pada adanya berbagai kegiatan yang ditujukan dalam rangka membangun sikap dan perilaku positif melalui kebiasaan-kebiasaan baik.
Penekanan pada pendidikan karakter diperlukan mengingat beberapa pertimbangan, di antaranya:
1.    Pemahaman baru mengenai konsep kesusksesan
Kesuksesan hidup anak manusia pertama-tama ditentukan oleh kualitas mental dan kepribadian, yang tercermin dalam sikap mental dan perilaku setiap individu. Kemampuan kognitif dan ketrampilan individu tidak memadai untuk mengantarkan pada kesuksesan hidup, bilamana tidak ditunjang dengan sikap mental yang positif.

Betapapun cerdas dan terampilanya seorang anak, mereka akan kesulitan meraih kehidupan yang sukses bilamana tidak ditunjang dengan kepribadian yang memadai. Kepribadian tersebut di antaranya tercermin dalam bentuk kepercayaan diri, sikap santun, toleran, kemampuan bekerja sama dengan orang lain, serta kemampuan membangun jaringan dan kepercayaan orang lain.
2.    Keprihatinan terhadap kecenderungan degradasi moral
Fakta umum yang dialami masyarakat bangsa ini memperlihatkan bahwa peningkatan kualitas intelektual masyarakatnya tidak disertai dengan peningkatan komitmen moral. Sederhanya, pendidikan telah menghasilkan orang-orang pintar dan tenaga terampil, tetapi gagal melahirkan orang baik.
Sarjana, magister, bahkan doktor semakin banyak, tetapi korupsi, kolusi dan nepotisme juga semakin marak. Peningkatan kualitas dan kuantitas akademik berbanding terbalik dengan kualitas moral.
3.    Berkembangnya budaya Egois dan Individualis
Pendidikan karakter diperlukan dalam rangka membentuk sikap dan perilaku empatik, budaya tertib, disiplin dan saling menghargai. Sikap dan perilaku semacam ini masih menjadi agenda jangka panjang bangsa ini, sebab di tengah anomali sosial dan kebudayaan yang tengah berlangsung muncul kecenderungan sikap egois dan individualis. Di antara sikap tersebut tampak budaya antri, budaya tertib, disiplin dan taat prosedur yang masih dalam taraf memprihatinkan.    
4.    Rendahnya etika kebangsaan
Pendidikan karakter diperlukan dalam rangka mempersiapkan peran serta anak didik dalam percaturan kebangsaan. Hal ini diperlukan mengingat rendahnya etika politik yang menggejala akhir-akhir ini baik dalam tataran politik praktis atau formal, maupun dalam tataran sosial.
Di arena politik dapat disaksikan sikap dan perilaku politisi negeri ini yang masih rendah nilai etikanya. Di arena sosial kemasyarakatan masih biasa dijumpai sikap dan perilaku kelompok-kelompok tertentu yang masih membenarkan kekerasan dan pemaksaan kehendak.
5.    Keprihatinan terhadap mengendurnya komitmen kebangsaan
Pendidikan karakter diperlukan dalam rangka memperkuat integrasi bangsa, baik dalam skala individual maupun komunal. Ini diperlukan mengingat perkembangan mutakhir menunjukkan adanya kecenderungan sikap dan perilaku masyarakat yang kontra produktif bagi kelangsungan dan kemajuan bangsa.
Di antara sikap dan perilaku tersebut adalah rendahnya penghargaan masyarakat terhadap bangsa dan produk-produknya sendiri. Konsumerisme meningkat dan mengarah pada sikap memandang rendah produk bangsa sendiri dibanding bangsa lain. Masyarakat lebih bangga menggunakan produk luar negeri, impor, dibanding produk dalam negeri. Hal ini tentu tidak positif bagi kemajuan bangsa sendiri.
Lebih jauh lagi, ada sebagian masyarakat yang belum dapat menerima integritas kebangsaan secara utuh. Masih ada sebagian anggota masyarakat bangsa yang menghendaki terjadinya disintegrasi dan mengancam keutuhan bangsa. Itu menunjukkan bahwa pembentukan karakter kebangsaan masih memerlukan upaya lebih keras melalui berbagai cara.
Agenda pendidikan karakter sedemikian besar, tetapi konsep, disain dan bagaimana mengaplikasikannya masih berada dalam beragam konsep dan kecenderungan. Sedang aplikasinya masih berada dalam awang-awang yang entah kapan akan teraih.

Tidak ada komentar: