TRANSLATE

Minggu, 26 Februari 2012

TENTANG PENDIDIKAN KARAKTER

Pendidikan karakter menjadi wacana pendidikan yang cukup menonjol di Indonesia akhir-akhir ini. Beragam konsep sudah diajukan oleh para pemerhati pendidikan, meski aplikasinya masih belum terbayangkan. Instansi pendidikan di beberapa daerah bahkan sudah mensosialisasikan pendidikan karakter melalui penyusunan disain hingga rencana pelaksanaan pembelajaran (berbasis) karakter, tetapi hasilnya masih dalam tanda tanya. 

Pemahaman dan penerapan pendidikan karakter pertama-tama memerlukan kejelasan konseptual agar dalam pelaksanaannya memberikan dampak posotif bagi perbaikan kualitas pendidikan. Kejelasan konsep menentukan pilihan model dan pola pelaksanaannya.
Istilah pendidikan karakter dapat ditelusuri dari asal kata pembentuknya, yaitu kata “pendidikan” dan “karakter”. Secara sederhana pendidikan dapat dipahami sebagai usaha membantu orang lain meningkatkan potensi diri.
Sedangkan kata karakter dapat dipahami sebagai watak atau kepribadian, yakni kecenderungan mental individu yang menentukan pilihan sikap dan prilakunya. Pendidikan karakter dengan demikian dapat dipahami sebagai upaya meningkatkan potensi individu terutama dari segi kualitas mental dan kepribadiannya. 
PENDIDIKAN HAKIKI
Karakter adalah kecenderungan mental yang membentuk pola sikap dan perilaku. Karakter disebut juga dengan watak, moral atau akhlak. Kecenderungan tersebut bersifat melekat dan relatif tetap hingga menjadi ciri khas individu ataupun kelompok masyarakat. Setiap individu atau kelompok sosial senantiasa memiliki ciri khas dan kecenderungan umum dalam bersikap dan berperilaku.  
Kekhasan karakter membuat seseorang ataupun kelompok sosial membuatnya dapat dikenali, dan dibedakan dari individu atau kelompok lain. Karakter juga merepresentasikan nilai-nilai yang melekat pada diri seseorang atau kelompok sosial. 
Karakter memiliki pola-pola tertentu. Sikap dan perilaku individu atau kelompok biasanya terikat oleh pola-pola yang merepresentasikan karakternya. Karakter membentuk pola umum dari kecenderungan sikap dan perilaku yang merepresentasikan pola pikir dan bentukan mental.   
Pendidikan yang hakiki terletak pada kualitas pembentukan karakter, yaitu perubahan sikap dan perilaku siswa. Seseorang belum dapat disebut belajar, bilamana proses pendidikan yang dilalui tidak menjadikannya mengalami perubahan dan penguatan karakter positif.
Pengetahuan dan ketrampilan memiliki ranah berbeda dari karakter. Seseorang dapat menguasai bidang ilmu dan ketrampilan melalui proses belajar beberapa saat, tetapi tidak serta-merta disertai dengan perubahan karakter. Tanpa perubahan sikap dan perilaku, pengetahuan dan ketrampilan tidak akan banyak bermakna.   

CIRI KHAS PENDIDIKAN KARAKTER
Pendidikan karakter berbeda dari pendidikan yang hanya berpretensi meningkatkan kemampuan kognitif dan psiko-motorik. Pendidikan karakter dicirikan pada penekanan proses pembelajaran dan pengelolaan sekolah dalam hal:
1.   Pembinaan segi afeksi
Pendidikan karakter menekankan aspek perasaan individu, sebab karakter atau kepribadian individu lebih banyak ditentukan oleh dimensi emosionalnya. Dimensi emosional berlangsung dalam ruang bawah sadar, yang mengendalikan sikap dan perilakunya.
2.    Membangun logika moral melalui reasoning
Pendidikan karakter perlu dilengkapi dengan penanaman nilai-nilai moral melalui pemahaman yang sejalan dengan hukum-hukum logika. Konsep tersebut diperlukan sebagai penguatan terhadap sikap dan perilaku melalui kesadaran logis.
3.    Pembentukan sikap dan perilaku 

Tidak ada komentar: