Jumat, 15 Juni 2012

BELAJAR DARI PEMARAH


Sejak mendirikan lembaga pendidikan, saya sudah ratusan kali ketemu orang yang marah-marah dengan segala ekspresinya, dengan segala sebab dan alasannya. Masa-masa sejak mendirikan sekolah merupakan episode pertunjukan kemarahan paling banyak dan paling sering yang  pernah kutemui seumur hidup. 
Ada beragam ekspresi kemarahan. Ada yang kadarnya ringan-berat, ada yang lama-sebentar, ada yang seakan dibawa sampai mati, ada yang ekspresif, ada yang diam-diam. Ada yang marah dengan cara kasak-kusuk, ada yang ngomel, ada yang nyerocos asal bicara, ada yang memaki-maki, ada yang mengumpat-umpat, ada yang mengundurkan diri tiba-tiba alias "mutung", ada yang mengancam-ancam, dan ada pula yang diam-diam menjegal. Pokoknya komplit!

Rabu, 13 Juni 2012

KELUARGA: PENDIDIKAN KARAKTER PERTAMA

Pendidikan karakter banyak dibahas di lingkungan pendidikan formal. Berbagai kebijakan pendidikan, mulai dari pengelolaan kurikulum dan pembelajaran hingga berbagai sarana dan prasarana dibangun dalam rangka pendidikan karakter, tetapi keluarga yang merupakan wahana pendidikan karakter paling menentukan relatif kurang mendapat perhatian. 

JABARAN KOMPONEN KOMPETENSI GURU


Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional menjabarkan komponen kompetensi guru sebagai berikut:

1.    Komponen Kompetensi Pengelolaan Pembelajaran
a.   Menyusun rencana pembelajaran
1)      Mendeskripsikan tujuan pembelajaran
2)     Menentukan materi sesuai dengan kompetensi yang telah ditentukan
3)     Mengorganisasikan materi berdasarkan urutan dan kelompok
4)     Mengalokasikan waktu
5)     Menentukan metode pembelajaran yang sesuai  
6)     Merancang prosedur pembelajaran
7) Menentukan media pembelajaran/peralatan praktikum (dan bahan) yang akan digunakan

KOMPONEN-KOMPONEN KOMPETENSI GURU

Standar kompetensi guru sebagaimana yang dikembangkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional meliputi 3 (tiga) komponen. Komponen tersebut meliputi (1) Komponen Kompetensi Pengelolaan Pembelajaran dan Wawasan Kependidikan; (2) Komponen Kompetensi Akademik/Vokasional sesuai materi pembelajaran; dan (3) Komponen Pengembangan Profesi.
1.   Pengelolaan Pembelajaran dan Wawasan Kependidikan
Kompetensi ini merupakan perpaduan antara kompetensi professional dan pedagogik. Kompetensi pengelolaan pembelajaran artinya adalah kemampuan guru dalam merencanakan, melaksanakan, menilai hasil belajar, dan melakukan tindak lanjut terhadap hasil penilaian hasil belajar siswa.

KEJUJURAN ITU MURAH

Catatan Akhir Tahun Pelajaran
Keberanian sekolah dan guru  melepas siswa-siswinya menempuh UASBN secara jujur, tanpa intervensi (diajari) guru, selalu menjadi pilihan dilematis di tengah maraknya praktik kecurangan dalam pelaksanaan UASBN pada jenjang sekolah dasar di daerah kami. Sebagaimana tempat lain di negeri ini, kecurangan dalam pelaksanaan UASBN bukan rahasia lagi, sudah menjadi "hal biasa", bahkan boleh dibilang menjadi keharusan. Ironis!

Kamis, 10 Mei 2012

MENTAL BLOCK DI DUNIA PENDIDIKAN


Di dunia bisnis, istilah mental block sudah sedemikian populer, tetapi jarang dibahas di dunia pendidikan. Padahal "penyakit" yang satu ini diakui telah mengakibatkan kemandegan dan kemunduran banyak orang. Kesuksesan yang diraih oleh seseorang konon tidak lepas dari kemampuan seseorang melepaskan diri dari jeratan mental block.

4 TIPE PROFESIONALITAS GURU

Profesionalisme merupakan tuntutan mendasar bagi setiap guru saat ini. Profesionalisme guru dapat diketahui dari berbagai cara di antaranya berdasarkan sikap guru terhadap pekerjaannya. Sikap tersebut dengan sendirinya juga menentukan "nilai" seorang guru. 
Guru profesional idealnya merupakan seorang yang mencintai dan menikmati pekerjaannya. Ini merupakan prasyarat mendasar yang secara mental seharusnya melekat pada diri setiap guru. Masalahnya, tidak semua guru merupakan orang yang berkarakter demikian. Ada guru yang menikmati pekerjaannya, dan melihat setiap persoalan yang ada di hadapannya sebagai peluang dan tantangan. Ada pula guru-guru yang tidak menghayati dan menempatkan pekerjaannya sebagai sesuatu yang dapat membuatnya merasa tertantang.

Mengapa Jokowi Diserang Habis-habisan?

Irfan Tamwifi Pensiun dari jabatan presiden, tidak membuat Jokowi terbebas dari berbagai serangan politik seperti yang dihadapinya menjelang...