Pendidikan karakter banyak dibahas di lingkungan pendidikan formal. Berbagai kebijakan pendidikan, mulai dari pengelolaan kurikulum dan pembelajaran hingga berbagai sarana dan prasarana dibangun dalam rangka pendidikan karakter, tetapi keluarga yang merupakan wahana pendidikan karakter paling menentukan relatif kurang mendapat perhatian.
Rabu, 13 Juni 2012
JABARAN KOMPONEN KOMPETENSI GURU
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional menjabarkan komponen kompetensi guru sebagai berikut:
1. Komponen Kompetensi Pengelolaan Pembelajaran
a. Menyusun rencana pembelajaran
1) Mendeskripsikan tujuan pembelajaran
2) Menentukan materi sesuai dengan kompetensi yang telah ditentukan
3) Mengorganisasikan materi berdasarkan urutan dan kelompok
4) Mengalokasikan waktu
5) Menentukan metode pembelajaran yang sesuai
6) Merancang prosedur pembelajaran
7) Menentukan media pembelajaran/peralatan praktikum (dan bahan) yang akan digunakan
KOMPONEN-KOMPONEN KOMPETENSI GURU
Standar kompetensi guru sebagaimana yang dikembangkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional meliputi 3 (tiga) komponen. Komponen tersebut meliputi (1) Komponen Kompetensi Pengelolaan Pembelajaran dan Wawasan Kependidikan; (2) Komponen Kompetensi Akademik/Vokasional sesuai materi pembelajaran; dan (3) Komponen Pengembangan Profesi.
1. Pengelolaan Pembelajaran dan Wawasan Kependidikan
Kompetensi ini merupakan perpaduan antara kompetensi professional dan pedagogik. Kompetensi pengelolaan pembelajaran artinya adalah kemampuan guru dalam merencanakan, melaksanakan, menilai hasil belajar, dan melakukan tindak lanjut terhadap hasil penilaian hasil belajar siswa.
KEJUJURAN ITU MURAH
Catatan Akhir Tahun Pelajaran
Keberanian sekolah dan guru melepas siswa-siswinya menempuh UASBN secara jujur, tanpa intervensi (diajari) guru, selalu menjadi pilihan dilematis di tengah maraknya praktik kecurangan dalam pelaksanaan UASBN pada jenjang sekolah dasar di daerah kami. Sebagaimana tempat lain di negeri ini, kecurangan dalam pelaksanaan UASBN bukan rahasia lagi, sudah menjadi "hal biasa", bahkan boleh dibilang menjadi keharusan. Ironis!
Kamis, 10 Mei 2012
MENTAL BLOCK DI DUNIA PENDIDIKAN
Di dunia bisnis, istilah mental block sudah sedemikian populer, tetapi jarang dibahas di dunia pendidikan. Padahal "penyakit" yang satu ini diakui telah mengakibatkan kemandegan dan kemunduran banyak orang. Kesuksesan yang diraih oleh seseorang konon tidak lepas dari kemampuan seseorang melepaskan diri dari jeratan mental block.
4 TIPE PROFESIONALITAS GURU
Profesionalisme merupakan tuntutan mendasar bagi setiap guru saat ini. Profesionalisme guru dapat diketahui dari berbagai cara di antaranya berdasarkan sikap guru terhadap pekerjaannya. Sikap tersebut dengan sendirinya juga menentukan "nilai" seorang guru.
Guru profesional idealnya merupakan seorang yang mencintai dan menikmati pekerjaannya. Ini merupakan prasyarat mendasar yang secara mental seharusnya melekat pada diri setiap guru. Masalahnya, tidak semua guru merupakan orang yang berkarakter demikian. Ada guru yang menikmati pekerjaannya, dan melihat setiap persoalan yang ada di hadapannya sebagai peluang dan tantangan. Ada pula guru-guru yang tidak menghayati dan menempatkan pekerjaannya sebagai sesuatu yang dapat membuatnya merasa tertantang.
Minggu, 06 Mei 2012
PENDIDIKAN SEKS: SEBUAH MISPERSEPSI
Sebagai sebuah lembaga pendidikan anak, kami tidak pernah berniat membekali anak didik dengan pengetahuan memadai mengenai seks. Kami berfikir mereka masih anak-anak dan pada saatnya mereka akan belajar sendiri saat memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Pengetahuan mengenai seksualitas akan lebih mengena bila diajarkan saat mereka memasuki masa remaja dan bukan saat masa kanak-kanak.
Langganan:
Postingan (Atom)
Mengapa Jokowi Diserang Habis-habisan?
Irfan Tamwifi Pensiun dari jabatan presiden, tidak membuat Jokowi terbebas dari berbagai serangan politik seperti yang dihadapinya menjelang...