TRANSLATE

Kamis, 10 Mei 2012

4 TIPE PROFESIONALITAS GURU

Profesionalisme merupakan tuntutan mendasar bagi setiap guru saat ini. Profesionalisme guru dapat diketahui dari berbagai cara di antaranya berdasarkan sikap guru terhadap pekerjaannya. Sikap tersebut dengan sendirinya juga menentukan "nilai" seorang guru. 
Guru profesional idealnya merupakan seorang yang mencintai dan menikmati pekerjaannya. Ini merupakan prasyarat mendasar yang secara mental seharusnya melekat pada diri setiap guru. Masalahnya, tidak semua guru merupakan orang yang berkarakter demikian. Ada guru yang menikmati pekerjaannya, dan melihat setiap persoalan yang ada di hadapannya sebagai peluang dan tantangan. Ada pula guru-guru yang tidak menghayati dan menempatkan pekerjaannya sebagai sesuatu yang dapat membuatnya merasa tertantang.

Dengan mengambil inspirasi dan refleksi terhadap artikel tentang tipe perilaku pekerja di kompas.com tipe-tipe profesionalitas guru setidaknya dapat dipilahkan menjadi 4 (empat) kategori.
PERTAMA:  GURU JOB LOVER ALIAS "PENCINTA PEKERJAAN" 
Guru tipe ini dicirikan dengan:
1.  Sangat mencintai dan menikmati pekerjaannya.
2.  Paham seluk beluk dan perkembangan sekolahnya dengan baik.
3.  Merasa memiliki dan bertanggungjawab terhadap kelangsungan sekolah.
4.  Punya banyak teman seprofesi di sekolah lain.
5.  Dengan sadar dan penuh semangat berusaha belajar menambah keahlian di bidangnya.
6.  Menempatkan pekerjaan sebagai tantangan yang mengasyikan walaupun itu menyita banyak waktu.
7. Jarang mengeluh tentang pekerjaannya. 
8.  Perfeksionis karena belum merasa puas sebelum pekerjaannya sempurna. 
9.  Tidak segan menawarkan diri membantu guru dan karyawan yang lain. 
Guru seperti ini perlu mengimbangi diri dengan istirahat yang cukup. Work hard perlu diimbangi dengan play hard, agar tingkat stres tidak semakin meninggi.
KEDUA:  GURU JOB DOER ALIAS "PELAKSANA PEKERJAAN"
Guru tipe ini dicirikan dengan:
1. Bertanggung jawab terhadap pekerjaan yang diberikan, suka atau tidak. 
2. Mengerjakan pekerjaan sampai tuntas dan selesai karena merasa itulah tugasnya sebagai karyawan sebuah sekolah. 
3. Penurut dan selalu bisa diandalkan, tetapi miskin inisiatif. Mereka hanya bekerja sesuai perintah. Bila tugasnya selesai, mereka memilih bersantai dibandingkan memikirkan pekerjaan, sampai diberi tugas selanjutnya. 
4. Jarang terlihat mengeluh karena menyadari posisinya. Mereka kadang mengeluh bila terpengaruh teman kerja yang mengeluh.
5. Ringan tangan bila dimintai bantuan mereka.
KETIGA:  GURU JOB HEATER ALIAS "POBIA PEKERJAAN"
Guru tipe ini dicirikan dengan kecenderungan sikap mudah mengeluh. Mereka termasuk pekerja yang kurang menikmati pekerjaannya, bahkan termasuk pemalas yang kebetulan menjadi guru.
1.  Suka mengeluh, meski pada akhirnya pekerjaan diselesaikan dengan terpaksa. Tugas apapun akan disikapi dan dikerjakan dengan diwarnai keluhan. "Duh..., kok banyak sekali pekerjaan saya?"
2. Rajin dalam urusan komplain dan mengkritik orang lain, terutaa pimpinan, meski kadang  tidak menunjukkan secara langsung di depan atasan. 
3. Peka terhadap gosip dan menularkan energi negatif di lingkungan kernya. Masalah apapun yang memungkinkan dia mengkritik atau menunjukkan sisi buruk atau kekurangan.
4.  Diliputi sikap tidak puas dan kalimat negatif tanpa solusi. Kebijakan apapun tidak pernah benar-benar bernilai baik di matanya, sebab intinya dia tidak mau repot karena tugas-tugas baru yang membuat dia harus bekerja ekstra. Apalagi bila dia menilai imbalan yang diterima tidak meningkat signifikan. 
5.  Kurang peduli pada kinerja sekolah. Mereka tidak peduli pada kualitas pendidikan di sekolahnya. Mereka hanya bekerja tanpa mempedulikan hasil. Mereka tidak peduli apakah prestasi belajar siswa meningkat atau menurun, apakah sekolah akan mendapat siswa baru lebih banyak atau sedikit.
6.  Pancari mudah, bukan mencari baik.
Sikap profesional diperlukan dalam pekerjaan apapun. Mencintai pekerjaan merupakan keharusan bagi setiap guru. Bila tidak kunjung jatuh cinta pada pekerjaan, sebaiknya, guru semacam ini segera mencari pekerjaan lain yang lebih baik dan sesuai minat dan bakatnya. Pekerjaan apapun akan terasa ringan bila dikerjakan karena alasan cinta. 
KETIGA:  GURU JOB WHAT ALIAS "TAK TAHU PEKERJAAN"
Guru tipe ini dicirikan dengan kompetensi yang rendah. Di antara karakteristik guru tipe ini adalah:
1.  Selalu bingung setiap diberikan pekerjaan, karena tidak tahu apa yang harus dilakukan, bahkan tidak tahu dari mana memulainya.
2. Sulit menuntaskan pekerjaan, karena terlalu banyak jenis pekerjaan dirasa tidak pernah mereka kenal sebelumnya. Kalaupun kenal, mereka sudah lupa lagi bagaimana mengerjakannya kembali.
Guru tipe ini kemungkinan mendapat pekerjaan karena kebetulan saja, bukan atas dasar minat dan kompetensi yang memadai. Meski demikian, mereka masih mungkin berkembang bila tak jemu belajar dan belajar, meski membutuhkan waktu yang cukup lama. 

Tidak ada komentar: