TRANSLATE

Rabu, 24 Oktober 2012

8 MANFAAT MENJAGA KEPERAWANAN SAMPAI MENIKAH

Banyak yang bilang  keperawanan sebagai hal tidak penting lagi untuk dipertahankan. Mereka bilang, pernikahan adalah masalah kecocokan hati, bukan soal perawan atau tidak. Mungkin itu sebabnya seks pranikah menjadi hal yang mulai biasa dilakukan oleh pasangan belum menikah.
Banyak juga cewek Indonesia yang masih meyakini bahwa keperawanan perlu dipertahankan hingga saat menikah. Sebagian beralasan karena norma keyakinan, sebagian lagi berfikir hanya akan mempersembahkan kehormatan atau kesuciannya untuk suami tercinta.
Keperawanan memang bukan satu-satunya hal yang bisa menjamin kebahagiaan pernikahan. Mereka yang sudah mengalami pernikahan bahkan jarang ada yang bertanya pada pasangannya, apakah masih perawan atau tidak. 
Bahkan cowok sebenarnya sulit membedakan cewek yang masih perawan atau tidak, kecuali sang cewek mengakuinya di hadapan pasangan. Pendarahan dan kesakitan karena pecahnya selaput dara hanyalah mitos masa lalu, sebab saat berhubungan pertama kali sekalipun jarang terjadi pendarahan bila cewek sudah memang siap (terangsang).Cewek yang sudah sering berhubungan seks sekalipun juga akan kesakitan dan mungkin keluar darah bila behubungan kelamin saat sedang tidak terangsang. 
Meski demikian, para ahli masalah keluarga dan hubungan berpendapat bahwa menjaga keperawanan sampai menikah memberikan banyak manfaat.
1.  Lebih Sehat.
Tanpa seks pranikah, cewek terhindari dari penyakit-penyakit kelamin. Kesehatan kandungan juga lebih baik, karena terhindar dari penggunaan kontrasepsi, aborsi atau usaha-usaha lain untuk menghindari kehamilan.
2.  Bebas dari Depresi.
Seks pranikah sering kali membuat cewek dibayangi kekhawatiran akan ditinggal oleh sang cowok yang telah merenggut keperawanannya. Kekhawatiran itu akan bertahan hingga sang cowok tersebut benar-benar menikahinya. Depresi biasanya mencapai puncaknya saat hubungan dengan cowok tersebut mengalami kegagalan. Beban mental akan kembali mengganngu saat menemukan cowok baru yang bermaksud menjalin hubungan serius, menjadi suami.
3.  Lebih Mudah Ketemu Jodoh.
Sekalipun banyak yang menganggap keperawanan tidak penting, faktanya lelaki lebih mudah menerima cewek yang masih perawan dibanding tidak. Tetap perawan setidaknya membuka peluang mendapatkan jodoh lebih mudah dibanding sudah tidak perawan.
4.  Kenangan Indah.
Tanpa seks pranikah, pengalaman seks pertama dengan suami akan menjadi kenangan manis bagi pasangan. Bahkan sekalipun seks pertama tidak selalu mulus, har-hari pertama pernikahan akan selalu menjadi pengalaman indah dan mungkin lucu untuk dikenang dengan suami.
5.  Lebih memuaskan.
Hubungan seks dalam pernikahan akan lebih memuaskan karena dibangun bersama suami. Cewek tidak perlu membandingkan pengalamannya dengan orang lain yang sering kali mengganggu hubungannya dengan suami. Cewek juga terbebas dari trauma masa lalu yang dapat mempengaruhi kejiwaannya.
6.  Lebih Bahagia
Sekalipun jarang dinyatakan secara lisan, cewek yang masih perawan lebih dihargai oleh suami dibanding yang sudah tidak perawan. Keperawanan memberikan andil bagi terjalinnya ikatan batin yang lebih kuat dengan pasangan, sehingga rumah tangga lebih mudah mempertahankan.
7.  Lebih Percaya Diri
Meski suami tidak tahu, pengalaman seks pranikah selalu menyisakan beban batin bagi cewek, misalnya keraguan apakah akan menceritakan pada suami atau tidak, apakah sang mantan akan bercerita atau tidak. Wanita yang masih perawan dapat terlepas dari dilema beban batin tanpa harus menyembunyikan masa lalunya dari suami. 
8.  Lebih Sukses dalam Hidup
Orang jaman dulu mempercayai, seks di luar nikah dapat membunuh jalan rejeki. Rupanya itu bukan isapan jempol, sebab berdasarkan survey terbaru, orang yang menunda seks dan pernikahan lebih sukses dalam hidup dibanding yang tidak. Sebenarnya ini berkaitan dengan kematangan seseorang dalam pernikahan, yang mungkin tidak berlaku bagi pernikahan dini.  
Begitulah kira-kira. Soal apakah kamu memilih mempertahankan keperawanan atau tidak, resiko ditanggung pelaku.7

Tidak ada komentar: